INI Pembahasan dari Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE), semoga bermanfaat..
Durasi pandemi Covid-19 diprediksi akan berlangsung dalam jangka hingga 1-2 tahun ke depan (sesuai prediksi dipasarkannya vaksin). Dulu, Depresi Besar 1929 dampaknya berlangsung s/d 10 tahun.
Business yang akan booming :
- Life Insurance,
- E-commerce,
- Network Markerting /MLM,
- Remote Working
- Logistic
- Online Schooling
- Webinar / Online Training
- Netflix, Indihome
- Telecommunication
- Telemedicine
- Cleaning Service
- Wellness
- Medical Equipment
- Home Entertainment
- Online Transportation
Business yang akan terpuruk :
- Hotel,
- Travel,
- Bioskop,
- Mall,
- Retail,
- Entertainment,
- Property
- MICE (Meeting, Incentive, Convention & Exhibition),
- Persewaan kantor,
- Restoran (tidak ada Dine in).
Benefit :
- Work life balance – productivity meningkat
- Cost efisien & produktif
- Karyawan bersedia dibayar lebih murah
• Website harus jadi e-commerce. Hotel akan food delivery juga.
• Martha Tilaar dari kosmetik berubah menjadi hand sanitizer — survival modenya.
• Es teler 77 saat ini akan masuk ke bisnis Frozen food.
• Lippo mall / hotel difungsikan ke rumah sakit Karena memiliki RS Siloam yang sudah memiliki kompetensinya.
Dalam rangka peningkatan omzet ke Business yang lagi trending
• Ruang guru & Zoom semakin booming, Cloud service juga.
• Makin banyak perusahaan akan mencari survival mode agar dapat cash flow. Ini akan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama.
• Sejauh vaksin belum ditemukan kita akan ragu. Nanti pesawat akan adaptasi beri jarak 0.5 meter, bioskop juga akan jadi separuh kursinya.
Nah, Perusahaan yang belum masuk digital harus bagaimana??
- Arahnya ke Cloud, IT as services. Masalah capability
- Jualan lewat Social Media
- Model Direct Business to Customer akan semakin ngetrend, seperti “Life Insurance” yang selama sudah familiar dengan model bisnis direct business to customer .
Kalbe akan bangun Marketplace sendiri. Karena mengalami deepening & widening.
Produsen harus mengembangkan channelnya sendiri. Modal nyawa perusahaan di datanya. Mereka harus memiliki big data sendiri. - Marketplace seperti Tokopedia, Blibli, Shopee, Lazada, etc akan semakin berkembang. Dalam waktu 1 bulan dipaksa belanja online.
- Strategi marketing di era covid & building branding u/ Business yang lagi bagus, mereka harus empatik. CSR harus kuat, giving, memberikan solusi. Jangan hard sell. Spiritnya membantu.
- Bagi yang businessnya kurang bagus masuk ke survival mode atau pivot seperti Martha Tilaar, Lippo mall/hotel.
- Semakin besar, semakin sulit berubah. Contoh:
Garuda 👉🏻 cargo;
Food 👉🏻 online delivery - Toyota & Astra etc untuk survive tidaklah mudah, ada yang mati, ada yang survive. UKM gampang pivot ke jualan nasi goreng dll.
- Konsumen akan hold spending untuk jaga² kebutuhan yang essential seperti grocery, kesehatan & higienitas.
Segmentasi pemenuhan kebutuhan pasar. Walaupun big discount konsumen masih tahan spending. Termasuk perusahaan menunda bayar supplier. Kelangsungan hidup menjadi yang utama. - Sekolah sudah mulai online course termasuk konsumen.
TIPS :
- Jangan berpikir pandemi ini sementara, ini mirip katak yang di kuali yang airnya dipanaskan… Karena ini bisa 1-2 tahun menurut Jack Ma, Bill Gates, Paul Romer, Yuval Harari, etc.
- Business yang terpuruk harus cari survival mode atau model bisnis baru.
- Business yang booming harus branding & soft selling, jangan hard selling.
- Makhluk yang bisa survive bukan yang paling besar/kuat/kaya tapi yang paling bisa beradaptasi (Teori Darwin).
- Hadapi & terima kenyataan.
- Fokus pada hal yang mungkin dilakukan.
- Upgrade diri untuk bisa beralih dari offline selling ke online selling.
- Bantu mereka yang harus dibantu, peduli dan berbagi.
- Everything is changing; a new system is coming! Welcome to the New Normal!